Wednesday, December 22, 2010

SALAM IMTIHAN FASA SATU 10/11

بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakauh..
Selawat dan salam buat junjungan kita Nabi Muhammad s.a.w.

Jadual Imtihan Tahriri Fasa Satu sesi 2010/2011 Kuliah Al-Quran Lil Qiraat Wa Ulumiha Bi Tanta Bi Jamiah Al-Azhar..

JADUAL UMUM


TAHUN SATU


TAHUN DUA


TAHUN TIGA


TAHUN EMPAT


"YA ALLAH,sinarilah hati kami dengan petunjukMU,sebagaimana KAU telah menyinari bumi ini dengan cahaya matahariMU selama-lamanya,dengan rahmatMU wahai ALLAH yang paling penyayang."


22/12/2010 8.00 p.m
Syarie Ibrahim Khatib,
Tanta Gharbiyah,Egypt.

Sunday, December 12, 2010

PUASA DI BULAN MUHARRAM

بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakauh..
Selawat dan salam buat junjungan kita Nabi Muhammad s.a.w.



Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

" أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ "

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah (bulan) Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib (lima waktu) adalah shalat malam.“[1].

Hadits yang mulia ini menunjukkan dianjurkannya berpuasa pada bulan Muharram, bahkan puasa di bulan ini lebih utama dibandingkan bulan-bulan lainnya, setelah bulan Ramadhan[2].

Mutiara hikmah yang dapat kita petik dari hadits ini:

- Puasa yang paling utama dilakukan pada bulan Muharram adalah puasa ‘Aasyuura’ (puasa pada tanggal 10 Muharram), karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukannya dan memerintahkan para sahabat radhiyallahu ‘anhum untuk melakukannya[3], dan ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang keutamaannya beliau bersabda,

" يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ "

“Puasa ini menggugurkan (dosa-dosa) di tahun yang lalu“[4].

- Lebih utama lagi jika puasa tanggal 10 Muharram digandingankan dengan puasa tanggal 9 Muharram, dalam rangka menyelisihi orang-orang Yahudi dan Nashrani, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika disampaikan kepada beliau bahwa tanggal 10 Muharram adalah hari yang diagungkan orang-orang Yahudi dan Nasrani, maka beliau bersabda,

" فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ "

“Kalau aku masih hidup tahun depan, maka sungguh aku akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram (bersama 10 Muharram).” [5]



- Adapun hadits,

"صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ صُومُوا قَبْلَهُ يَوْماً أَوْ بَعْدَهُ يَوْماً"

“Berpuasalah pada hari ‘Aasyuura’ dan selisihilah orang-orang Yahudi, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.“[6], maka hadits ini lemah sanadnya dan tidak bisa dijadikan sebagai sandaran dianjurkannya berpuasa pada tanggal 11 Muharram[7].

- Sebahagian ulama ada yang berpendapat di-makruh-kannya (tidak disukainya) berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja, karena menyerupai orang-orang Yahudi, tapi ulama lain membolehkannya meskipun pahalanya tidak sesempurna jika digandengkan dengan puasa sehari sebelumnya[8].

- Sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan puasa tanggal 10 Muharram adalah karena pada hari itulah Allah Ta’ala menyelamatkan Nabi Musa álaihis salam dan umatnya, serta menenggelamkan Fir’aun dan bala tentaranya, maka Nabi Musa ‘alaihis salam pun berpuasa pada hari itu sebagai rasa syukur kepada-Nya, dan ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar orang-orang Yahudi berpuasa pada hari itu karena alasan ini, maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

" فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوسَى مِنْكُمْ "

“Kita lebih berhak (untuk mengikuti) Nabi Musa ‘alaihis salam daripada mereka“[9]. Kemudian untuk menyelisihi perbuatan orang-orang Yahudi, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk berpuasa tanggal 9 dan 10 Muharram[10].

- Hadits ini juga menunjukkan bahwa shalat malam adalah solat yang paling besar keutamaannya setelah solat wajib yang lima waktu[11].

***********************************************************************

Penulis: Ustadz Abdullah Taslim Al Buthoni, M.A.
Artikel www.muslim.or.id

[1] HSR Muslim (no. 1163).
[2] Lihat keterangan Syeikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin dalam Syarhu Riyadhis Shalihin (3/341).
[3] Dalam HSR al-Bukhari (no. 1900) dan Muslim (1130).
[4] HSR Muslim (no. 1162).
[5] HSR Muslim (no. 1134).
[6] HR Ahmad (1/241), al-Baihaqi (no. 8189) dll, dalam sanadnya ada perawi yang bernama Muhammad bin Abdurrahman bin Abi Laila, dan dia sangat buruk hafalannya (lihat Taqriibut Tahdziib hal. 493). Oleh karena itu syaikh al-Albani menyatakan hadits ini lemah dalam Dha’iful Jaami’ (no. 3506).
[7] Lihat kitab Bahjatun Nazhirin (2/385).
[8] Lihat keterangan Syeikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin dalam as-Syarhul Mumti’ (3/101-102).
[9] Semua ini disebutkan dalam HSR al-Bukhari (3216) dan Muslim (1130).
[10] Lihat keterangan syaikh Muhammad al-Utsaimin dalam Syarhu Riyadhis Shalihin (3/412).
[11] Lihat kitab Bahjatun Nazhirin (2/329).

Sunday, December 5, 2010

SALAM MAAL HIJRAH 1432

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
والصلاة والسلام على رسول الله محمد الأمين
وعلى أزواجه وآله الطيبين الطاهرين
وعلى أصحابه الأبرار غر الميامين
ومن اقتفى آثارهم واقتدى بهديهم إلى يوم الدين
أما بعد.
.


DOA AKHIR TAHUN HIJRAH


Doa Akhir Tahun dibaca 3 kali pada akhir waktu Asar atau sebelum masuk waktu Maghrib pada akhir bulan Zulhijjah. (30/12/1431=6/12/2010).. Sesiapa yang membaca doa ini, Syaitan berkata
"Kesusahan bagiku dan sia-sia lah pekerjaanku menggoda dan memperdayakan anak Adam pada setahun ini dan Allah binasakan
aku satu saat jua. Dengan sebab membaca doa ini, Allah ampunkan dosanya setahun"


DOA AWAL TAHUN HIJRAH


Doa Awal Tahun dibaca 3 kali selepas maghrib pada malam satu Muharram. (01/01/1432=7/12/2010).. Sesiapa yang membaca doa ini, Syaitan berkata
"Telah amanlah anak Adam ini daripada godaan pada tahun ini kerana Allah telah mewakilkan
dua Malaikat memeliharanya daripada fitnah Syaitan".

WALLAHU A'LAM.

HIJRAH PERSIAPAN DIRI KEBAIKAN

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
والصلاة والسلام على الرحمة المهداة والنعمة المسداة المبعوث رحمة للعالمين
وعلى أزواجه الطيبات الطاهرات أمهات المؤمنين وآل بيته قرة العينين
وأصحابه حماة الدين غر الميامين ومن تبعهم إلى يوم لا ينفعهم أي مال وبنين
أما بعد



Awal Muharram sekali lagi menyingkap tirai dan mengimbau perjuangan agung Rasulullah s.a.w. menghadapi kebejatan jahiliah dan kemelut permasalahan yang tidak berkesudahan. Ia sekaligus membuka satu lembaran baru dalam sejarah kemerdekaan sejati bagi umat Islam daripada belenggu jahiliah dalam pelbagai aspek kehidupan.

Ini juga bermakna bahawa strategi dakwah yang teliti, penuh hikmah dan berhati-hati serta berasaskan perancangan yang rapi yang diterajui sendiri oleh Rasulullah s.a.w. pada ketika itu, telah berjaya memastikan Islam terus berkembang ke seluruh pelosok dunia sehingga hari Kiamat. Sesungguhnya persiapan rapi yang disempurnakan sebelum melancarkan slogan hijrah agung itu merupakan tindakan perdana yang penuh berwawasan, efisien dan berpandangan jauh.

Setelah 1432 tahun lamanya peristiwa hijrah hakiki berlalu, kini umat Islam hidup di dalam pelbagai cubaan dan dugaan yang amat mencabar.

Lebih-lebih lagi di saat dunia sedang menghadapi ledakan kemajuan yang tidak berhenti-henti.

Paling mencabar, dakwah Islamiah hari ini memasuki era siber serta memerlukan kepakaran di dalam bidang sains komputer dan multimedia yang tinggi. Dunia tanpa sempadan, konsep langit terbuka, kerajaan elektronik, perdagangan elektronik, munculnya penyakit-penyakit yang kronik, budaya-budaya Barat yang semakin banyak didedahkan kepada masyarakat dunia, penerokaan pelbagai jenis disiplin ilmu dan sebagainya, merupakan sebahagian daripada cabaran yang mesti disahut oleh umat Islam hari ini.

Umat Islam yang mengambil sikap tunggu dan lihat akan tertinggal jauh di belakang. Akhirnya mereka akan menjadi pengkagum kehebatan yang dicapai oleh orang lain. Dalam masa yang sama jika umat Islam ingin turut sama mengejar kehebatan tersebut, maka mereka perlulah mempersiapkan ilmu pengetahuan yang tinggi dan mestilah sanggup mengorbankan masa, tenaga dan belanja yang banyak demi kemajuan hidup mereka sendiri. Namun begitu, persoalannya berapa keratkah di kalangan kita yang sanggup berusaha bermati-matian untuk tujuan tersebut? Sebaliknya masih ramai lagi yang hanya duduk menghabiskan masa tanpa berusaha menuntut ilmu pada tahap yang sewajarnya.
.:: KEMBARA INSAN MENCARI TUHAN YANG MAHA ESA ::.